
Hutabaru Siagian - Desa Huta Baru di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, tengah bersemangat untuk menjadi model desa konservasi, menggabungkan upaya pelestarian lingkungan dengan pengembangan pariwisata dan pendidikan. Hal ini terungkap dalam sosialisasi yang dilakukan oleh tim pendorong percepatan model desa konservasi pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Kepala Desa Huta Baru, Muhlis Pohan, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan minatnya untuk menjadikan desanya sebagai contoh dalam upaya pelestarian lingkungan.
"Kami sangat bersemangat untuk menjadikan Desa Huta Baru sebagai model desa konservasi," ujar Muhlis. "Kami akan memanfaatkan dana desa untuk membangun sekolah alam, bank sampah, dan mengembangkan desa sebagai tujuan ekowisata."
Desa Huta Baru terletak berbatasan dengan kawasan hutan Lubuk Raya, yang merupakan ekosistem penting di Batang Toru. Kawasan ini dikenal sebagai habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna, termasuk orangutan Tapanuli yang terancam punah.
"Kedekatan kami dengan hutan Lubuk Raya menjadi motivasi kami untuk lebih aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan," tambah Muhlis. "Kami ingin menunjukkan bahwa desa dapat menjadi bagian penting dalam upaya konservasi."
Rencana Desa Huta Baru untuk menjadi model desa konservasi mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Penggiat lingkungan lokal dan dosen di Tapanuli Selatan, melihat potensi besar desa ini untuk menjadi contoh bagi desa-desa lain.
"Desa Huta Baru memiliki potensi besar untuk menjadi model desa konservasi," ujar salah seorang penggiat lingkungan. "Lokasi yang strategis, semangat kepala desa, dan dukungan dari masyarakat menjadi modal utama untuk mewujudkan mimpi besar ini."
Salah satu program unggulan yang direncanakan adalah pembangunan sekolah alam. Sekolah ini akan menjadi tempat bagi anak-anak untuk belajar tentang alam, melestarikan budaya lokal, dan mengembangkan jiwa konservasi.
"Kami ingin anak-anak di desa ini tumbuh dengan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap lingkungan," jelas Muhlis. "Sekolah alam akan menjadi tempat belajar yang menyenangkan dan edukatif."
Selain itu, Desa Huta Baru juga berencana untuk membangun bank sampah. Program ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik dan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.
"Bank sampah akan menjadi solusi untuk masalah sampah di desa kami," ujar Muhlis. "Kami ingin menjadikan desa kami bersih dan ramah lingkungan."
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Desa Huta Baru semakin optimis untuk menjadi model desa konservasi yang dapat menginspirasi desa-desa lain di Tapanuli Selatan.
"Kami berharap desa kami dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Tapanuli Selatan," tutup Muhlis. "Kami ingin menunjukkan bahwa desa dapat menjadi pusat konservasi dan pariwisata yang berkelanjutan."
Keberhasilan Desa Huta Baru dalam mewujudkan mimpi besarnya akan menjadi bukti nyata bahwa desa dapat menjadi ujung tombak dalam upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.


